Kamis, 21 Oktober 2021

AKSI NYATA DISPLIN POSITIF 1.4.A.10

 AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF 

OLEH : JATU PRAHMAWATI

CGP ANGKATAN 3 KABUPATEN KLATEN



1.4.a.10.1 Aksi Nyata - Budaya Positif


  • Latar belakang tentang situasi yang dihadapi oleh Calon Guru Penggerak  

Program guru penggerak dirancang dengan menitikberatkan pada kualitas pelatihan dan pendampingan. Tujuannya agar peningkatan kompetensi guru dan kepala sekolah mampu menciptakan ekosistem pendidikan yang berdaya dan berkomitmen dalam meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar siswa. Untuk menjadi guru penggerak, harus mengikuti tahapan yang telah ditetapkan, mulai dari proses seleksi yaitu administrasi,,tes bakat skolatik, tes mengajar, dan tes wawancara . Peserta yang lolos seleksi akan mengikuti serangkaian pelatihan selama sembilan bulan yang meliputi pelatihan daring, lokakarya, konferensi, dan pendampingan.

Selama menjalankan pendidikan guru penggerak tugas mengajar di sekolah harus tetap dijalankan. Proses pendidikan guru penggerak yang telah berjalan hampir 2 bulan ini mempelajari bagaimana menciptakan pembelajaran yang berpihak pada siswa, termasuk cara membangun budaya positif di sekolah. Berpijak pada filosofi Ki Hajar Dewantara yang menghadirkan tiga kata kunci yang perlu diterapkan bagi seorang guru, yaitu teladan, motivasi, dan berdaya atau merdeka inilah yang menjadi pedoman bagi saya dalam melaksanakan tugas sebagai guru.

Guru Penggerak harus memberikan dampak kepada guru-guru lain serta dampak kepada sekolahnya. Seorang guru bukan hanya dituntut untuk mengajar materi guna mencapai kompetensi pembelajaran dan mengutamakan kognitif siswa saja tetapi menggali potensi diri siswa untuk pembentukan karakter.


Untuk itu saya melatih murid agar berani untuk menyampaikan ide atau gagasan dengan membuat suatu kesepakatan kelas. Suasana belajar yang menyenangkan berdampak pada kondisi psikologi siswa. Siswa lebih bisa berkonsentrasi dan aktif dalam proses belajar mengajar di kelas ketika secara psikologi dia merasa nyaman dan senang



  • Deskripsi Aksi Nyata yang dilakukan

Untuk dapat melihat perkembangan dari pembelajaran modul 1.4 yang telah diikuti melalui LMS CGP melakukan suatu aksi nyata di sekolah untuk dapat menerapkan budaya positif. Saya melakukan suatu bentuk aksi nyata dengan memulai melatih murid dengan  membuat kesepakatan kelas. Sebelumnya saya menyusun langkah-langkah dalam membuat kesepakatan kelas sebagai berikut :

  1. Secara kolaboratif menentukan budaya positif yang akan dikembangkan, diantaranya pembiasaan positif PTM terbatas dengan prokes ketat dan keyakinan positif dalam bentuk kesepakatan kelas
  2. Guru meminta murid menuliskan apa yang mereka pikirkan dan inginkan tentang kelasnya dalam belajar dalam bentuk kesepakatan kelas
  3. Murid menuliskan tentang kelas impian mereka.
  4. Guru meminta murid menuliskan hasil pemikirannya di kertas origami, disusun dan dipajang di depan kelas agar dipahami dan disepakati oleh semua warga kelas.
  5. Guru mengajak murid berdiskusi membahas impian-impian tentang kelasnya yang sudah mereka tulis untuk menemukan kesamaan yang mereka miliki. Lalu membuat daftar kesamaan yang telah didiskusikan.
  6. Guru memandu murid mengklasifikasi hal-hal yang dianggap paling penting untuk disepakati bersama
  7. Guru memastikan semua murid ambil bagian dalam kegiatan kesepakatan kelas ini.

Proses pembiasaan PTM terbatas dengan prokes ketat dan pembuatan budaya positif di kelas adalah sebagai berikut

1. Budaya Positif PTM Terbatas dengan prokes ketat

Tim dokumentasi SMP N 3 Klaten

2. Praksis Penyusunan nilai Keyakinan positif dalam bentuk kesepakatan Kelas








3. Praktik Segitiga Restitusi


 Hasil Kesepakatan Kelas Dalam Bentuk Poster


Tantangan dalam membuat kesepakatan kelas adalah masih ada murid yang malu-malu dalam meyampaikan ide atau gagasannya. Sedangkan keberhasilan yang dicapai selama proses membuat kesepakatan kelas murid berani berpikir kritis dan banyak ide yang mereka sampaikan sesuai keinginannya. Lewat kesepakatan kelas,  murid sekaligus belajar tentang nilai-nilai demokrasi, serta pentingnya bertanggung jawab terhadap kesepakatan yang mereka buat sendiri. 

    • Rencana perbaikan untuk pelaksanaan di masa mendatang 

Setelah didapatkan suatu keyakinan akan kesepakatan kelas yang telah dibuat , dan untuk mengingatkan siswa saya berencana untuk membuatkan poster yang akan ditempel didalam ruangan kelas dan lingkungan sekolah, kemudian melakukan hasil kesepakatan kelas tersebut seperti gerakan lihat sampah ambil dan lain-lainnya.,serta melakukan refleksi dari hasil kesepakatan kelas. 


Adapun hasil yang diharapkan adalah : komunikasi efektif guru untuk memotivasi siswa agar dapat menjalankan kesepakatan kelas yang telah dibuat bersama, Memberikan motivasi, apresiasi dan rewards kepada siswa yang telah menjalankan kesepakatan kelas sebagai bentuk dari budaya positif



2 komentar:

  1. Karya Aksi Nyata Ibu Jatu Prahmawati Tentang Budaya Positif dan utamanya Segitiga Restitusi yang berisi all:
    1. Budaya Positif PTM Terbatas dengan prokes ketat
    2. Praksis Penyusunan nilai Keyakinan positif dalam bentuk kesepakatan Kelas
    3. Praktik Segitiga Restitusi
    Sangat Bagus,...terus semangat!

    BalasHapus

Koneksi Antar Materi 3.1.a.9 Koneksi Antar Materi Pemimpin Pembelajaran

 KONEKSI ANTAR MATERI MENJADI PEMIMPIN PEMBELAJARAN 1.      Bagaimana pandangan Ki Hajar Dewantara dengan filosofi Pratap Triloka memiliki p...