Kamis, 24 Februari 2022

Koneksi Antar Materi 3.1.a.9 Koneksi Antar Materi Pemimpin Pembelajaran



 KONEKSI ANTAR MATERI

MENJADI PEMIMPIN PEMBELAJARAN

1.     Bagaimana pandangan Ki Hajar Dewantara dengan filosofi Pratap Triloka memiliki pengaruh terhadap bagaimana sebuah pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin pembelajaran diambil?

Pratap triloka adalah filosofi pendidikan yang dikemukakan oleh  Ki Hajar Dewantara memiliki peran penting dalam pengambilan keputusan bagi pendidik sebagai pemimpin pembelajaran.

Terdapat tiga unsur penting dalam Patrap Triloka, yaitu: (1) Ing ngarsa sung tulada (2) Ing madya mangun karsa (3) Tut wuri handayani.

 Ing ngarso sung tulada, memiliki arti bahwa seorang pemimpin (guru/pendidik) harus memberikan teladan yang baik bagi orang yang dipimpinnya. Keteladanan menjadi sebuah hal penting karena akan berpengaruh pada tingkat kepercayaan orang-orang yang dipimpinnya. Inilah prinsip pertama yang harus dimiliki oleh seorang guru.

Ing madya mangun karsa artinya guru (pemimpin) harus bisa bekerja sama dengan orang yang dididiknya. Ing madya mangun karsa: guru dapat melakukan coaching terhadap para muridnya dalam mengambil keputusan termasuk keputusan berunsur dilema etika yang dihadapi para murid. Dengan demikian potensi murid menjadi lebih berkembang sehingga mampu mengambil keputusan yang tepat bagi dirinya.

Tut wuri handayani yaitu memberi kesempatan kepada peserta didik untuk maju dan berkembang. Guru sebagai coach dan motivator, mampu mendorong murid/peserta didik untuk berkembang dan mampu mengambil keputusan yang tepat dan dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya.

 

2. Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan? 

Nilai yang tertanam dalam diri akan mempengaruhi prinsip kita dalam mengambil keputusan. Nilai merupakan keyakinan sebagai standar yang mengarahkan perbuatan dan standar pengambilan keputusan terhadap obyek atau situasi yang sifatnya sangat spesifik. Kehadiran nilai dalam diri seseorang dapat berfungsi sebagai standar bagi seseorang dalam mengambil posisi khusus dalam suatu masalah, sebagai bahan evaluasi dalam mengambil keputusan. Bahkan juga berfungsi sebagai motivasi dan mengarahkan tingkah laku individu di kehidupan sehari-hari. Maka sebagai pendidik memiliki nilai- nilai yang tertanam dalam diri yang kita yakini dan menjadi dasar dalam hidup. Terutama setelah mengikuti program guru penggerak, pendidik kembali berefleksi dimana nilai-nilai yang kita miliki dan sudah ada sebelumnya semakin diperkuat. Nilai-nilai tersebut adalah mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif dan berpihak pada murid. Keseluruhan nilai-nilai ini mempengaruhi sebagai seorang pemimpin  pembelajaran dalam mengambil keputusan.

 

3.     Bagaimana kegiatan terbimbing yang kita lakukan pada materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan 'coaching'  (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil. Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut. Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi 'coaching' yang telah  dibahas pada modul 2 sebelumnya.

Dalam pengambilan keputusan, coaching memiliki peran penting karena dapat digunakan untuk menggali potensi murid atau guru juga mengembangkan berbagai strategi dalam pengambilan keputusan. Karena materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan 'coaching'  yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran sudah sangat baik dan sangat bermanfaat bagi saya sehingga mampu mengambil keputusan yang tepat secara pribadi, bagi murid, rekan sejawat, dan warga sekolah.

 

4. Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik?

Banyak sekali permasalahan yang dihadapi tentang moral atau etika dan bujukan. Pada saat kita mengalami situasi dilema etika maka ada nilai-nilai kebajikan, mendasar yang bertentangan seperti cinta dan kasih sayang, kebenaran, keadilan, kebebasan, persatuan, toleransi, tanggung jawab dan penghargaaan hidup. Ketika saya menghadapi suatu dilema etika atau bujukan moral yang menuntut saya untuk mengambil keputusan yang tepat tentunya saya akan mengikuti 3 prinsip pengambilan keputusan, 4 paradigma dan 9 langkah pengujian dan pengambilan keputusan, dimana dasar dari keseluruhannya adalah nilai-nilai yang saya miliki. 

 

5. Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.

Sebagai pemimpin pembelajaran, pendidik harus terampil mengambil keputusan yang tepat. Walaupun seringkali menghadapi pertentangan antara individu yang berdiri sendiri melawan masyarakat,  bahkan dalam mengambil keputusan memegang peraturan tapi perlu adanya rasa kasihan agar terbentuk lingkungan yang positif, dan kondusif, aman dan nyaman.

 

6. Selanjutnya, apakah kesulitan-kesulitan di lingkungan Anda yang sulit dilaksanakan untuk menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Apakah ini kembali ke masalah perubahan paradigma di lingkungan Anda?

Kesulitan-kesulitan dalam pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika di lingkungan sekolah antara lain dipengaruhi oleh perbedaan budaya, nilai-nilai dan prinsip hidup yang mendasari setiap individu. Namun dibutuhkan keberanian dan kepercayaan diri untuk menghadapi konsekuensi dan implikasi dari keputusan yang kita ambil karena tidak ada keputusan yang dapat menyenangkan semua pihak. Sehingga diperlukan kejelasan visi dan misi, budaya, dan nilai-nilai yang dianggap penting di sekolah, agar bisa menjadi acuan dalam pengambilan keputusan. 

7. Dan pada akhirnya, apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita?

Pengaruh pengambilan keputusan yang tepat dan efektif oleh diri kita sebagai pemimpin pembelajaran akan tercipta lingkungan belajar yang positif, kondusif, aman dan menyenangkan, Dalam hal ini kemerdekaan belajar murid adalah hal yang utama. Hal ini dapat diwujudkan dengan menerapkan pembelajaran berdiferensiasi, pembelajaran sosial emosional dan menerapkan praktik coaching. 

8. Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya 

Berbagai peristiwa saat menjadi pemimpin pembelajaran yang mengasah kemampuan saya menjadi terampil/cakap dalam mengambil keputusan di kelas. Pembelajaran secara langsung akan menumbuhkan nilai positif dan karakter baik pada diri murid selanjutnya hal ini akan berkembang dalam diri murid ketika dia menghadapi dilema dalam kehidupannya. Demikianlah nilai-nilai tersebut akan memengaruhi kehidupan atau masa depan murid tersebut. Supaya pengambilan keputusan efektif maka seorang guru selain berpegang pada nilai-nilai kebajikan yang tertanam pada diri, perlu menerapkan sembilan langkah pengambilan dan pengujian keputusan sebagai berikut :

1.            Mengenali bahwa ada nilai-nilai yang saling bertentangan dalam situasi ini.

2.            Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini

3.            Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini

4.            Pengujian benar atau salah

a.             Uji Legal

b.            Uji Regulasi/Standar Profesional

c.             Uji Intuisi

d.            Uji Halaman Depan Koran

e.            Uji Panutan/Idola

5.            Pengujian Paradigma Benar lawan Benar

a.             Individu lawan masyarakat (individual vs community)

b.            Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy)

c.             Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty)

d.            Jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term)

6.            Melakukan Prinsip Resolusi

a.             Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking)

b.            Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking)

c.             Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking)

7.            Investigasi Opsi Trilema

8.            Buat Keputusan

9.            Lihat lagi Keputusan dan Refleksikan


9. Apakah kesimpulan akhir  yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul   sebelumnya? 

Kesimpulan akhir yang dapat saya tarik dari pembelajaran modul 3.1 mengenai Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran dan kaitannya dengan modul-modul yang telah dipelajari sebelumnya memiliki satu kesatuan yang tidak terpisahkan untuk memerdekakan murid dalam belajar. Sebagaimana dijelaskan oleh Ki Hajar Dewantara bahwa Pendidikan bertujuan menuntut segala proses dan kodrat/potensi anak untuk mencapai sebuah keselamatan dan kebahagiaan belajar, baik untuk dirinya sendiri, sekolah maupun masyarakat. Dalam melaksanakan proses Pendidikan, pendidik dalam hal ini guru harus mampu melihat dan memahami kebutuhan belajar muridnya serta mampu mengelola kompetensi sosial dan emosional yang dimiliki dalam mengambil keputusan sebagai pemimpin pembelajaran. 

Koneksi Antar Materi 3.1.a.9 Koneksi Antar Materi Pemimpin Pembelajaran

 KONEKSI ANTAR MATERI MENJADI PEMIMPIN PEMBELAJARAN 1.      Bagaimana pandangan Ki Hajar Dewantara dengan filosofi Pratap Triloka memiliki p...