Bangsa Indonesia sadar, berbagai penyebab
kegagalan perjuangan kemerdekaan pada masa lalu. Salah satu penyebab kegagalan
adalah perlawanan yang bersifat kedaerahan. Kalian ingat lagi beberapa
perjuangan bangsa Indonesia di berbagai daerah. Bagaimana seandainya para tokoh
seperti Imam Bonjol, Pangeran Diponegoro, Pattimura, Sultan Hassanudin, dan
para tokoh lainnya bersatu mengusir penjajah?
Tentu Belanda akan mudah ditaklukkan. Pada
awal abad XX, corak perjuangan bangsa Indonesia berubah dari yang bersifat
kedaerahan menuju perjuangan yang bersifat nasional. Bangsa Indonesia telah
menemukan identitas kebangsaan sebagai pengikat perjuangan bersama. Paham
kebangsaan atau nasionalisme telah tumbuh dan menjelma menjadi sarana
perjuangan yang sangat kuat.
Secara umum terdapat 3 teori besar
tentang asal-usul penyebaran Islam di Indonesia, yaitu teori Gujarat, teori
Mekkah dan teori Persia:
1. Teori Gujarat
Teori berpendapat bahwa agama Islam
masuk ke Indonesia pada abad 13 dan pembawanya berasal dari Gujarat (Cambay),
India. Dasar dari teori ini adalah :
a.Kurangnya fakta yang
menjelaskan peranan bangsa Arab dalam penyebaran Islam di Indonesia.
b.Hubungan dagang Indonesia
dengan India telah lama melalui jalur Indonesia – Cambay – Timur Tengah –
Eropa.
c.Adanya batu nisan Sultan
Samudra Pasai yaitu Malik Al Saleh yang bercorak khas Gujarat.
Pendukung teori Gujarat adalah
Snouck Hurgronye, WF Stutterheim dan Bernard H.M. Vlekke.
a.Para ahli yang mendukung teori
Gujarat, lebih memusatkan perhatiannya pada saat timbulnya kekuasaan politik
Islam yaitu adanya kerajaan Samudra Pasai.
b.Hal ini juga bersumber dari
keterangan Marcopolo dari Venesia (Italia) yang pernah singgah di Perlak (
Perureula) tahun 1292. Ia menceritakan bahwa di Perlak sudah banyak penduduk
yang memeluk Islam dan banyak pedagang Islam dari India yang menyebarkan ajaran
Islam.
2. Teori Arab (Mekkah)
Teori Mekkah berpendapat bahwa Islam
masuk ke Indonesia pada abad ke 7 dan pembawanya berasal dari Arab (Mesir).
Dasar teori ini adalah:
a.Pada abad ke 7 yaitu tahun 674
di pantai barat Sumatera sudah terdapat perkampungan Islam (Arab), dengan
pertimbangan bahwa pedagang Arab sudah mendirikan perkampungan di Kanton sejak
abad ke-4. Hal ini juga sesuai dengan berita Cina.
b.Kerajaan Samudra Pasai menganut
aliran mazhab Syafi’i, dimana pengaruh mazhab Syafi’i terbesar pada waktu itu
adalah Mesir dan Mekkah. Sedangkan Gujarat atau India adalah penganut mazhab
Hanafi.
c.Raja-raja Samudra Pasai
menggunakan gelar Al malik, yaitu gelar tersebut berasal dari Mesir.
Pendukung teori Makkah ini adalah
Hamka, Van Leur dan T.W. Arnold. Para ahli yang mendukung teori ini menyatakan
bahwa abad 13 sudah berdiri kekuasaan politik Islam, jadi masuknya ke Indonesia
terjadi jauh sebelumnya yaitu abad ke 7 dan yang berperan besar terhadap proses
penyebarannya adalah bangsa Arab sendiri.
3. Teori Persia
Teori ini berpendapat bahwa Islam
masuk ke Indonesia abad 13 di Sumatra dan pembawanya berasal dari Persia
(Iran). Dasar teori ini adalah kesamaan budaya Persia dengan budaya masyarakat
Islam Indonesia seperti:
Peringatan 10 Muharram atau Asyura
atas meninggalnya Hasan dan Husein cucu Nabi Muhammad, yang sangat di junjung
oleh orang Syiah atau Islam Iran. Di Sumatra Barat peringatan tersebut disebut
dengan upacara Tabuik atau Tabut. Sedangkan di pulau Jawa ditandai dengan
pembuatan bubur Syuro.
Kesamaan ajaran Sufi yang dianut
Syekh Siti Jennar dengan sufi dari Iran yaitu Al – Hallaj.
Penggunaan istilah bahasa Iran dalam
sistem mengeja huruf Arab untuk tanda-tanda bunyi Harakat.
Proses Awal Penyebaran Islam di
Indonesia
1. Perdagangan dan Perkawinan
Dengan menunggu angin muson (6
bulan), pedagang mengadakan perkawinan dengan penduduk asli. Dari perkawinan
itulah terjadi interaksi sosial yang menghantarkan Islam berkembang (masyarakat
Islam).Pembentukan masyarakat Islam dari tingkat ‘bawah’ dari rakyat lapisan
bawah, kemudian berpengaruh ke kaum birokrat (J.C. Van Leur).
2. Gerakan Dakwah, melalui dua jalur
yaitu:
a. Ulama keliling menyebarkan agama
Islam (dengan pendekatan Akulturasi dan Sinkretisasi atau lambang-lambang
budaya).
b. Pendidikan pesantren (ngasu ilmu
atau perigi atau sumur), melalui lembaga atau sistem pendidikan Pondok
Pesantren, Kyai sebagai pemimpin, dan santri sebagai murid.
Dari ketiga model perkembangan Islam
itu, secara realitas Islam sangat diminati dan cepat berkembang di Indonesia.
Meskipun demikian, intensitas pemahaman dan aktualisasi (penerapan) keberagaman
islam bervariasi menurut kemampuan masyarakat dalam mencernanya.
Agama Islam mudah masuk ke
Indonesia,karena:
1. Syarat memeluk agama Islam sangat
mudah (mengucap 2 kalimat syahadat)
2. Tata cara peribadatan islam
sangat sederhana
3. Islam tidak mengenal kasta
4. Agama Islam yang masuk ke
Indonesia disesuaikan dengan adat dan tradisi Bangsa Indonesia
5. Faktor politik juga ikut
memperlancar proses penyebaran agama islam di Indonesia (runtuhnya sriwijaya
dan majapahit sebagai kerajaan besar)
6. Penyebaran agama islam dengan
cara damai tanpa peperangan atau kekerasan
Simak penjelasan selanjutnya dalam video
berikut ya…
setelah mempelajari materi dan video di atas maka kerjakan games berikut...